Jumat, 31 Juli 2015

Penghujung Ramadhan, Garuda Keadilan Sumut Berulah Lagi

  MEDAN - Dipenghujung Ramadhan yang tinggal menghitung hari, sekelompok pemuda yang tergabung dalam organisasi Garuda Keadlian Sumut berulah lagi. Setelah sebelumnya melakukan penggalangan dana untuk etnis Rohingya dan buka puasa bersama Kali ini aksi yang mereka lakukan yaitu menyisiri keheningan dini hari kota medan sembari membagi-bagikan paket makanan sahur dan santunan uang, Selasa (14/07)

Aksi yang mereka sebut Sahur On The Road (SOTR) ini mengundang simpatik dari masyarakat sekitar yang melihatnya. Abang becak yang beroperasi mencari penumpang dan para pemulung tidak luput dari sasaran aksi yang mereka lakukan. Antusiasme dan ucapan terima kasih berdatangan dari sejumlah kalangan tersebut.

Ditemui disela-sela kegiatan, Plt. Ketua Umum Garuda Keadilan Sumut sekaligus koordinator aksi Muhammad Ghozi mengungkapkan bahwa kegiatan sosial ini merupakan bentuk kepeduliaan kepada sesama sekaligus melatih para pengurus dan anggota untuk peka terhadap kondisi sosial masyarakat. 


Selain itu Ghozi juga berpesan kepada kita semua untuk memanfaatkan semaksimal mungkin momentum bulan suci Ramdhan yang tinggal beberapa hari lagi dengan beribadah dan berbagi kepada sesama serta untuk tidak menjadi korban fenomena konsumerisme menjelang lebaran. [Yusuf Qardawy]

Bangunan Kokoh itu Bernama Garuda Keadilan


garudakeadilan
Oleh: Ummu Athifah, 
Garuda Keadilan SUMUT. 
Sosok yang tidak terlihat itu bernama Garuda Keadilan. Kokoh, gagah, menawan, berani dan berjiwa pahlawan. Disana ada pemuda-pemudi dengan beragam cinta, berbagai macam cita dan berjuta asa. Semangat mereka selalu menyala, namun tetap santun dan bersahaja.
Mungkin sosoknya masih kerap tak terlihat dan tidak di kenal media massa. Namun mereka adalah sayap-sayap tangguh tarbiyyah. Bagian dari wajihah dakwah.
Tak ayal, hasratku kian membara untuk turut dalam barisan mereka. Aku juga ingin punyakan cita mereka, aku juga inginkan ukhuwwah islamiyah bersama mereka, aku juga inginkan semangat mereka, semangat yang seperti akar, menancap mantap pada tanah. Itulah semangat yang diwariskan oleh orang tua mereka.
Bagaikan bangunan yang kokoh, pantang untuk roboh, itulah GK. Garuda Keadilan. Karna tarbiyahlah yang membentuknya, karna tarbiyahlah yang menghias bangunan itu. Karna tarbiyahlah yang jadi pondasinya jua.
Dan pada akhirnya alam harus tau, Indonesia punya generasi muda pilihan. Itulah mereka, Garuda Keadilan, yang terlahir untuk menciptakan perubahan.
Semangatlah Garuda Keadilan!
Tetaplah berkarya, songsong masa depan gemilang!
Dan tetaplah menjadikan Al Quran dan Sunnah sebagai landasan perjuangan.

PKS Keturunan




♫ Mengarungi samudra kehidupan
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan
Tiada masa tuk berpangku tangan ♫

Siapa yang tak kenal lirik nasyid fenomenal ini. Semua yang membacanya pasti membaca dengan membayangkan nada nya, atau bahkan penyanyi asli nya.

Saat ini, pemuda yang usianya kisaran 20, 21, 22, 18, atau bahkan 25 tahun juga banyak yang sudah akrab dengan nasyid ini sejak masa kecil. Bisa dipastikan, ia adalah anak kader. Ya. Anak dari pegiat partai dakwah ini sejak dulu, sejak partai ini lahir, merangkak, dan berjalan perlahan-lahan.

Mata mereka sudah akrab dengan lambang yang teraransemen dari warna hitam, kuning dan putih. Telinga mereka sudah akrab dengan lagu-lagu haroki, lagu-lagu partai ini.

Mereka juga yang dulu menjadi saksi mungil, betapa mengharukannya perjalanan dakwah orangtua mereka. Seorang teman pernah bercerita kepada saya. Dulu, mengaji atau liqo bukanlah hal yang bebas dilakukan dimana saja dan kapan saja. Bahkan, dulu rumah abi nya sempat mendapat teror dari orang tak dikenal, bahkan di depan rumahnya pula pernah ada yang menandai dengan tanda silang menggunakan cat. Entah apa maksud penteror. Anak seusianya yang dulu masih kecil, berusaha mengerti meskipun tak tahu apa arti semua itu.

Kini usia mereka mulai beranjak dewasa. Dan merekapun telah tersebar diseantero Indonesia. Banyak yang bilang, mereka adalah gelombang ketiga. Generasi harapan bangsa. Namun, tak sedikit yang memandang mereka sebelah mata. Dikatakanlah mereka sebagai PKS keturunan, tarbiyah keturunan. Ya. Hanya sekedar keturunan. Hanya sekedar label namun tak memancarkan bias dari keturunan tersebut.

Tak apa, meski mereka hanyalah PKS keturunan, meski mereka hanyalah tarbiyah keturunan, tapi cinta yang diturunkan orangtuanya telah mendarah daging dalam tubuh mereka. Cinta yang sepertinya akan sulit di lunturkan. Cinta yang sepertinya akan sulit di tumbangkan. Cinta mereka terhadap partai dakwah ini. Karna di partai ini mereka tumbuh, karna di partai ini mereka mengenal ukhuwah, dan dipartai ini juga mereka sedang belajar untuk menjadi manusia sebermanfaat kedua orangtua mereka. dan dari cinta yang tertanam kuat itulah, suatu hari mereka akan mampu memancarkan bias nya. Bias dari sebuah turunan cinta. Wallahu a’lam.

GK Se-Sumatra Galang Dana Untuk Pengungsi Rohingya





            Kamis, 25 Juni 2015 delegasi Garuda Keadilan Sumatra, Irfan Aulia menyerahkan dana bantuan untuk Muslim Rohingya di Aceh sebesar Rp.24.250.000,- kepada perwakilan GK Aceh. Dana tersebut adalah hasil dari penggalangan dana yang dilakukan oleh para pemuda yang tergabung dalam Garuda Keadilan.
            Penggalangan dana yang dilakukan sejak tanggal 26 Mei sampai 14 Juni tersebut berlangsung di berbagai titik. Seperti di Jakarta, Sumatra Utara, Bengkulu, Sumatra Barat, dan berbagai kota lainnya di Sumatra.
            “Kita bersaudara, dan sebagai anak muda nggak keren kalau kita nggak bantu saudara-saudara kita, muslim Rohingya. Galang dana ini juga menjadi sarana memperkuat kesolidan antar anggota Garuda Keadilan, melihat bahwa seluruh anggota GK Sumatra dari Lampung hingga Aceh sama-sama bergerak turun ke lapangan untuk menggalang dana bantuan.” Papar Irfan Aulia selaku ketua Garuda Keadilan Wilda Sumatra.
Dana bantuan yang telah dikumpulkan tersebut nantinya akan disalurkan kepada Muslim Rohingya melalui anggota Garuda Keadilan yang berada di Aceh.
“Estafet kebaikan para pemuda  yang terhubung dari Jakarta, Lampung hingga Aceh ini patut dijadikan contoh oleh anak muda lainnya, sehingga remaja masa kini mampu mewujudkan aktifitas-aktifitas positif dilingkungannya” Ucap salah seorang anggota Garuda Keadilan Sumatra ketika dimintai tanggapan seputar kegiatan tersebut.